Home » Nata De Coco, Salah Satu Hasil Teknologi Pangan Kreatif

Nata De Coco, Salah Satu Hasil Teknologi Pangan Kreatif

Jika kita berbicara mengenai Nata De Coco pastinya banyak orang sudah mengenal makanan tersebut. Makanannya mempunyai tekstur kenyal, warna bening dengan rasa manis. Jenis makanan tersebut cukup populer karena suasana apapun itu mampu menjadikan momen lebih berkesan. Perkembangan bukan hanya terjadi pada dunia teknologi saja namun juga teknologi pangan juga.

Sekarang ini Nata De Coco sudah dipasarkan secara meluas. Perkembangan teknologi sebagai penemu jenis makanan ini mungkin terdengar sedikit aneh. Pastinya sudah banyak yang merasa penasaran akan teknologi pangan tersedia.

Pengertian Teknologi Pangan

teknologi pangan

Teknologi pangan adalah sebutan yang biasanya dipergunakan untuk menyebut sebuah ilmu yang mempelajari pengolahan bahan pangan mentah jadi suatu produk pangan terbaru. Tentunya produk pangan ini bisa dikonsumsi oleh konsumen serta dipasarkan lebih meluas lagi.

Apabila anda berkeinginan mempelajari lebih jauh tentang bab ini tentunya bisa melanjutkan study hanya di universitas swasta di Bandung. Pastinya ada banyak kelebihan dari teknologi tersebut.

Lantas bagaimanakah sebetulnya tahapan teknologi pangan mampu memproses bahan pangan tersebut hingga menjadi sebuah produk baru. Adapun penjualasan lebih mudah yakni:

  • Fermentasi

Sebetulnya bentuk awal dari Nata De Coco tentu saja air kelapa. Hingga akhirnya air kelapa diolah kembali jadi nata de coco. Air kelapa pun nantinya bakalan mengalami proses fermentasi hanya berkat adanya bantuan bakteri acetobacter xylinum

Bakteri tersembut juga mampu membentuk enzim yang menjadikan semua zat gula sekitar permukaan air kelapa berubah jadi ribuan rantai kelapa.

  • Pembunuhan bakterinya

Melalui proses fermentasi maka Nata de coco memang belum layak dikonsumsi meskipun serat nama telah terbentuk. Proses fermentasi tersebut biasanya mampu memunculkan mikroorganisme hidup.

  • Penambahan untuk nilai gizi

Kandungan dalam nata de coco memang tidak sekaya kandungan dari air kelapa. Nata de coco pada akhirnya nanti mengalami proses fortifikasi teknologi pangan. Jadi kandungan nilai gizinya bisa ditingkatkan oleh vitamin serta mineral yang mampu bersaing dengan produk pangan yang bernutrisi.

  • Pengemasan

Bakteri acetobacter xylinum memang sensitif sekali akan sifat fisik serta kimia lingkungan. Jadi saat bakterinya ini sudah terkontaminasi lingkungan luar, maka secara otomatos nilai gizinya rusak.

Pengemasan dilakukan sebaik mungkin supaya mampi bertahan lebih lama. Jika anda mengemasnya sembarangan pasti tidak akan mampu bertahan lama. Jadi bagaimana pun juga dibutuhkan kerja keras untuk mencapai hasil maksimal.

Inilah mengapa nata de coco yang telah dikemas menggunakan bahan, peralatan serta teknik pengemasan tepat mampu bertahan lama tanpa harus kehilangan nilai gizinya.

Itulah tadi sekilas penjelasan menarik mengenai salah satu produksi teknologi produksi pangan kreatif yakni nata de coco. Dimana makanan tersebut memang sudah beredar di pasaran. Bahkan sudah banyak orang mengenal produknya. Dari segi harga juga terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.

Apabila anda sekarang ini sedang kebingungan dengan teknologi pangan yang semakin berkembang. Jangan sampai lupa juga mengenal nata de coco yang kini menjadi incaran banyak orang. Anda bahkan bisa membuatnya menjadi beragam variasi makanan yang menarik.

Leave a Comment